BAHAYA PLASTIK BAGI KESEHATAN MANUSIA

Bagaimana pengetahuan anda tentang plastik yang sering kita pergunakan setiap hari?
Bagaimana dampaknya terhadap kesehatan kita?
Memang penggunaan plastik hampir-hampir sudah tak dapat terpisahkan dari kehidupan keseharian kita, tak terkecuali untuk kemasan makanan. Informasi tentang plastik mungkin sebagian orang belum pernah mendengarnya atau mungkin belum paham dengan kode produk yang tertera pada plastik atau produk yang menggunakan bahan plastik, termasuk saya.

Menurut Dr. Agus Haryono dari Pusat Penelititan Kimia (LIPI) mengatakan bahwa setiap hari ketergantungan terhadap plastik semakin tinggi, namun bahayanya kurang disadari oleh masyarakat. Sesungguhnya penggunaan bahan plastik dalam konsumsi makanan tidak perlu ditakutkan, asalkan kita tahu cara menggunakannya dengan benar. Bagi masyarakat awam cara mudah untuk menghindari bahanya plastik, yaitu dengan membedakan antara plastik untuk kemasan makanan dan untuk keperluan lainnya. Karena karakteristik peruntukannya maka bahan baku dan proses pembuatannya pun berbeda.

Plastik untuk kemasan bahan makanan seharusnya dibuat berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) sehingga lebih aman pada suhu tertentu dan lemak/minyak.Pada plastik untuk kegunaan lainnya, misalnya plastik keresek, hindari pemakainnya dari makanan berminyak dan suhu panas, karena zat-zat adiktif dalam plastik mudah terurai dalam lemak dan panas, apabila terkontaminasi dengan makanan yang masuk ke dalam tubuh, secara akumulaitf pada binatang percobaan dapat mengakitbatkan penyakit kanker, perubahan hormon dan menyebabkan kelahiran berjenis kelamin ganda.Hal ini tentu, dikhawatirkan dapat berdampak buruk juga bagi kesehatan manusia. Karena tidak semua produk kemasan plastik tercantum SNI, maka lebih baik tidak memasukkan makanan panas dan belemak/berminyak ke dalamnya.

Lalu bagaimana dengan botol susu untuk balita? Setelah botol direbus, dinginkan. Buatlah adukan susu panas di gelas kaca, setelah hangat, baru masukkan ke botol, banyaknya plastik dengan jenis melamin untuk wadah makanan yang dijual di pasar dengan bentuk dan motif menarik serta harga murah membuat masyarakat tertarik untuk membeli tanpa memperhatikan keaslian produk.Cara yang paling mudah untuk mengetahui keasliannya yaitu dengan merebus plastik tempat wadah makanan dalam air panas selama satu jam, apabila terjadi perubahan bentuk atau pecah, maka dapat diindikasikan melamin tersebut palsu. Melamin palsu terbuat dari bahan yang berbahaya seperti, formalin, urea dan bahan berbahaya lainnya.

Selain itu, untuk menyelamatkan lingkungan dari bahaya plastik, saat ini telah dikembangkan plastik biodegradable, artinya plastik ini dapat diuraikan kembali oleh mikroorganisme secara alami. Plastik yang demikian, terbuat dari material yang dapat diperbaharui, yaitu dari senyawa-senyawa yang terdapat dalam pati tanaman misalnya tapioka, jagung.Namun penggunaan plastik ini mengalami kendala yaitu harga yang jauh lebih mahal dari plastik biasanya.Kalau masyarakat sudah terdidik dan memperhatikan kesehatan, maka produsen akan mengikuti.

Di Indonesia belum diterapkan standar penggunaan plastik, masih sebatas himbauan. Berbeda dengan negara maju lainnya misalnya Jepang, telah diterapkan standar penggunaan plastik dan sanksi terhadap pelanggaran penggunaan plastik. Plastik bukanlah sesuatu yang perlu dikhawatirkan, asalkan kita mengetahui cara berinteraksi dengan benar dan lebih selektif dalam penggunaan plastik, maka hidup kita akan lebih aman dan sehat.

Informasi dari Dr. Agus Haryono mengantrkan saya ke informasi berikutnya mengenai kategori plastik dan kode produk yang tercantum dalam setiap produk berbahan plastik (http://www.distributorplastik.com/belajar-plastik).

Plastik adalah salah satu bahan yang dapat kita temui di hampir setiap barang. Mulai dari botol minum, TV, kulkas, pipa pralon, plastik laminating, gigi palsu, compact disk (CD), kutex (pembersih kuku), mobil, mesin, alat-alat militer hingga pestisida. Oleh karena itu kita bisa hampir dipastikan pernah menggunakan dan memiliki barang-barang yang mengandung Bisphenol-A. Salah satu barang yang memakai plastik dan mengandung Bisphenol A adalah industri makanan dan minuman sebagai tempat penyimpan makanan, plastik penutup makanan, botol air mineral, dan botol bayi walaupun sekarang sudah ada botol bayi dan penyimpan makanan yang tidak mengandung Bisphenol A sehingga aman untuk dipakai makan. Satu tes membuktikan 95% orang pernah memakai barang mengandung Bisphenol-A.

Plastik dipakai karena ringan, tidak mudah pecah, dan murah. Akan tetapi plastik juga beresiko terhadap lingkungan dan kesehatan keluarga kita. Oleh karena itu kita harus mengerti plastik-plastik yang aman untuk kita pakai.

Apakah arti dari simbol-simbol yang kita temui pada berbagai produk plastik?



1. PETE atau PET (polyethylene terephthalate)
Kode Produk:

Kegunaan:
Biasa dipakai untuk botol plastik yang jernih/transparan/tembus pandang seperti botol air mineral, botol jus, dan hampir semua botol minuman lainnya.

Peringatan:
  1. Boto-botol dengan bahan #1 direkomendasikan hanya untuk sekali pakai.
  2. Jangan pakai untuk air hangat apalagi panas.
  3. Buang botol yang sudah lama atau terlihat baret-baret.
2. HDPE (high density polyethylene)
Kode Produk:

Kegunaan:
Biasa dipakai untuk botol susu yang berwarna putih susu. Produk ini terbuat dari bahan plastik anti-panas. Biasanya plastik jenis ini dipakai untuk membungkus cairan panas / kuah / soup dari makanan yang akan dibawa pulang pelanggan. Selain itu plastik HDPE juga bisa dibuat menjadi Shopping Bag dalam bentuk kantong kresek maupun kantong plastik dengan handle / pegangan.kenapa disebut juga kantong kresek .karena plastik hdpe ini. jika bersinggungan/kegesek akan berbunyi kresek kresek.


Peringatan:

  1. Boto-botol dengan bahan #1 direkomendasikan hanya untuk sekali pakai.
  2. Jangan pakai untuk air hangat apalagi panas.
  3. Buang botol yang sudah lama atau terlihat baret-baret.
3. V atau PVC (polyvinyl chloride)
Kode Produk:
Kegunaan:
Plastik Polyvinyl Chloride merupakan plastik yang paling sulit di daur ulang. Plastik ini bisa ditemukan pada plastik pembungkus (cling wrap), dan botol-botol.
Peringatan:
* Kandungan dari PVC yaitu DEHA yang terdapat pada plastik pembungkus dapat bocor dan masuk ke makanan berminyak bila dipanaskan. PVC berpotensi berbahaya untuk ginjal, hati dan berat badan.

4. LDPE (low density polyethylene)
Kode Produk:

Kegunaan:
Biasa dipakai untuk tempat makanan dan botol-botol yang lembek.

Peringatan:
  1. Barang-barang dengan kode #4 dapat di daur ulang dan baik untuk barang-barang yang memerlukan fleksibilitas tetapi kuat.
  2. Barang dengan #4 bisa dibilang tidak dapat di hancurkan tetapi tetap baik untuk tempat makanan.

5. PP (polypropylene)
Kode Produk:
Kegunaan:
Pilihan terbaik untuk bahan plastik terutama untuk yang berhubungan dengan makanan dan minuman seperti tempat menyimpan makanan, botol minum dan terpenting botol minum untuk bayi. Karakteristik adalah biasa botol transparan yang tidak jernih atau berawan.

Peringatan:
* Cari simbol ini bila membeli barang berbahan plastik.
6. PS (polystyrene)
Kode Produk:

Kegunaan: Biasa dipakai sebagai bahan tempat makan styrofoamcup, box, tray daging, carton telor, tempat minum sekali pakai, dll.

Peringatan:

  1. Bahan Polystyrene bisa membocorkan bahan styrine ke dalam makanan ketika makanan tersebut bersentuhan.
  2. Bahan Styrine berbahaya untuk otak dan sistem syaraf.
  3. Selain tempat makanan, styrine juga bisa didapatkan dari asap rokok, asap kendaraan dan bahan konstruksi gedung.
  4. Bahan ini harus dihindari dan banyak negara bagian di Amerika sudah melarang pemakaian tempat makanan berbahan styrofoam termasuk negara Cina.

7. Other (biasanya polycarbonate)
Kode Produk:
Kegunaan:
Bisa didapatkan di tempat makanan dan minuman seperti botol minum olahraga.

Peringatan:
  1. Polycarbonate bisa mengeluarkan bahan utamanya yaitu Bisphenol-A ke dalam makanan dan minuman yang berpotensi merusak sistem hormon.
  2. Hindari bahan plastik Polycarbonate.
Masih banyak sekali barang plastik yang tidak mencantumkan simbol-simbol ini, terutama barang plastik buatan lokal di Indonesia. Oleh karena itu, kalau anda ragu lebih baik tidak membeli. Kalaupun barang bersimbol lebih mahal, harga tersebut lebih berharga dibandingkan kesehatan keluarga kita.

Pada akhirnya. Hindari penggunaan plastik apapun di Microwave. Gunakan bahan keramik, gelas atau pyrex sebagai gantinya. Hindari juga membuang sampah plastik terutama yang mengandung Bisphenol-A sembarangan karena bahan tersebut pun bisa mencemari air tanah yang pada akhirnya pun bisa mencemari air minum banyak orang.

Semoga informasi ini bermanfaat bagi kita semua, mari kita jaga kesehatan kita dan lingkungan kita.